DS017-MUSUH ITU NAMANYA 'AKU'
Pada suatu
hari Rasulullah menyambut kepulangan pasukan kaum muslimin yang baru saja
menyelesaikan peperangan besar. Dalam kesempatan itu beliau bersabda: “Sungguh
kalian kembali dari perjuangan kecil dan kini tersisa tugas kalian melakukan
perjuangan besar”. Mendengar hal itu para sahabat bertanya: “Apakah perjuangan
besar itu ya Rasulullah?”, “Jihad nafsu”, jawab Rasulullah.
Mengapa jihad mengekang hawa disebut oleh Rasulullah sebagai JIHAD
AKBAR (jihad besar) sementara peperangan yang menelan banyak korban dan
tertumpahnya darah di medan laga disebut JIHAD ASGHAR (jihad kecil)...?
Barangkali ada beberapa hikmah yang terkandung dalam sabda
Rasulullah itu, diantaranya:
1. Setiap manusia selalu mencintai diri sendiri melebihi yang
lain. Semua perkara yang berhubungan dengan dirinya menjadi yang terpenting. Ia
akan mengeluarkan harta untuk mengenyangkan perutnya tapi terasa berat harta
yang tidak seberapa ia keluarkan untuk orang lain. Maka jihad melawan hawa
nafsu menjadi sangat berat karena harus
melawan pihak yang paling dicintai yaitu diri sendiri.
2. Peperangan di medan perang adalah pertempuran dimana kita berhadapan
dengan musuh yang Nampak jelas kebenciannya kepada kita hingga kitapun tergerak
untuk memeranginya. Kita akan memenangkan peperangan jika kita dapat melukai
sebanyak-banyaknya musuh dengan senjata kita sehingga kita merasa puas dengan
tindakan kita. Tapi dalam perjuangan melawan Hawa yang liar, kita berhadapan
dengan musuh yang tak bisa dilukai dengan senjata di tangan kita. Parahnya
lagi, musuh yang satu ini tak tampak sebagai musuh. Ia nampak bagai kekasih
yang menarik dan teramat sayang untuk dilukai. Ia bagaikan ular yang memiliki
warna indah dan kulit yang halus namun dalam tubuhnya menyimpan banyak bisa dan
racun yang mematikan.
3. Peperangan fisik hanya terjadi saat dua kelompok
berhadapan dan akan selesai saat salah satu kubu tumbang berkalang tanah.
Selanjutnya daerah akan dikuasai oleh sang pemenang pertempuran. Namun lain
halnya dengan perang melawan serangan hawa nafsu, ia akan berlangsung setiap
saat dan tidak mengenal waktu serta tidak mengenal kata akhir. Kalaupun hawa
nafsu berhasil ditaklukkan, maka itu hanya sementara saja karena ia akan
menyusun balik kekuatan untuk menyerang dengan lebih keras lagi.
Hal ini mengingatkan kita akan kegigihan Iblis dalam
menggelincirkan manusia dimana ia pernah berkata:
"Sesungguhnya aku hancurkan mereka (manusia) dengan
berbagai dorongan perbuatan dosa. Namun manusia mengalahkanku dengan istighfarnya.
Tapi ketahuilah bahwa aku tidak akan tinggal diam karena akan kuhancurkan
mereka dengan perasaan bangga dan sombong atas istighfar nya itu".
Jadi, menjadi jelas bagi kita mengapa jihad melawan hawa
nafsu yang liar adalah jihad terbesar dan terberat dalam hidup kita...
No comments