DS031-ALAM BARZAKH, ALAM KASIH SAYANG
Meluruskan salah persepsi
Seringkali kita merasakan ketakutan saat mendengar
kata ‘kubur’. Hal itu dikarenakan kata kubur sendiri memberikan gambaran yang
tidak tepat tentang alam setelah kematian. Dengan penggunaan kata tersebut,
alam yang lebih tepat disebut alam barzakh itu tergambar sebagai ruang sempit
nan gelap dengan berbagai macam gangguan serangga dan hewan melata. Di ruang
gelap itu si mayit tinggal sendiri tanpa sanak saudara dan keluarga. Gambaran itu
semakin menakutkan jika ditambah dengan ilustrasi-ilustrasi lain seperti pertanyaan dua malaikat
penanya yang garang dan kejam dan semacamnya. Sedemikian mengakarnya ketakutan terhadap
fenomena-fenomena horor itu hingga mengalahkan kekhawatiran kita akan kurang sempurnanya
amal yang akan menyelamatkan kita.
Sebenarnya alam setelah kematian itu lebih tepat
disebut alam barzakh. Barzakh berarti dipertengahan sehingga, atas dasar itu,
jin disebut makhluk barzakhi karena ia berada dipertengahan kwalitas wujud
secara fisik dimana fisik jin lebih halus dari manusia tapi lebih kasar dari
malaikat.
Adapun sebab alam setelah kematian disebut alam
barzakh, dikarenakan alam tersebut berada pada pertengahan perjalanan antara
alam dunia dan alam akhirat. Dimana seseorang akan keluar dari alam dunia
sehingga disebut mayit tapi belu masuk ke dimensi ikhrawi.
Jadi alam barzakh adalah dimensi wujud tertentu yang
berbeda dengan dimensi jasad yang masuk ke liang lahat, ditimbun dan akan
menjadi bangakai, tulang belulang dan akhirnya menjadi ramim (debu).
Mengapa harus ada alam barzakh?
Barangkali
itulah pertanyaan mendasar setelah kita tahu bahwa barzakh adalah dimensi
setelah duniawi tapi belum sampai kepada dimensi perhitungan ukhrawi.
Sejatinya wujud alam barzakh merupakan bukti kasih
sayang Allah yang besar dimana manusia tidak segera diperhitungkan amal
kehidupannya akan tetapi masih disisakan waktu bagi manusia yang mati dengan
membawa noda untuk selamat dari siksa abadi. Di alam ‘transit’ ini, manusia
memang tidak lagi berkesempatan menambah deposit amal shalih karena kesempatan
itu sirna dengan kematiannya. Namun demikian Allah menyediakan kesempatan
berharga baginya untuk masih dapat menerima uluran dan panjatan doa dari
orang-orang yang masih hidup. Itulah mengapa mendoakan kaum muslimin yang telah
meninggal menjadi sesuatu yang sangat ditekankan sebagai bantuan bagi almarhun
atau almarhumah yang kita kenal. Sungguh mereka berada pada posisi yang sangat
membutuhkan doa dan ampunan yang datang dari keluarga dan sanak kerabat yang
masih hidup.
Dengan kata lain, manusia mengalami tiga dimensi alam
berdasar potensi amal:
1.
Alam dimana manusia bisa memberi dan bisa menerima,
itulah alam dunia.
2.
Alam dimana manusia bisa menerima tapi tidak bisa memberi,
itulah alam barzakh.
3.
Alam dimana manusia tidak bisa menerima dan tidak bisa
memberi, itulah alam akhirat.
Barzakh adalah bukti kasih sayang Allah
Sesungguhnya mengingkari hubungan antara yang masih
hidup dan yang sudah meninggal merupakan pengingkaran terhadap hakikat alam
barzakh karena tidak ada hikmah yang terkandung dari keberadaannya selain
sebagai bukti bahwa kasih sayang Allah tidak menginginkan manusia masuk ke
jurang neraka.
Allah tidak hanya Rahman (pengasih) dan Rahim
(penyayang) tapi Dialah arhamurrahimin (paling penyayang diantara para penyayang).
Dalam doa Jausyan kita membaca: ya mansabaqat rahmatuhu ghadhabah (Wahai
yang kasih-Nya mendahului murka-Nya). Ingatkah, disaat manusia diseru untuk
bersedekah dan manusia enggan melakukannya dan Allah berfirman bahwa jika
manusia tidak bersedia bersedekah maka biarlah pengeluaran itu dianggap hutang
Allah kepadanya
:
مَّن ذَا الَّذِي
يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً ۚ
وَاللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Barangsiapa yang meminjamkan kepada Allah pinjaman
yang baik maka Dia akan melipatgandakannya dengan kelipatan yang banyak. Dan Allah
yang menyempitkan dan melapangkan (rejeki) dan kepada-Nya kalian akan
dikembalikan. (Q.S.
Al Baqarah: 234)
Marilah kita merubah persepsi kita tentang alam
barzakh sebagai alam yang menakutkan sehingga kita bias menjadi jiwa-jiwa yang
tenang saat bertemu dengan-Nya sebagaimana yang diilustrasikan oleh Al Quran:
يَا أَيَّتُهَا
النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً
فَادْخُلِي فِي عِبَادِي وَادْخُلِي جَنَّتِي
Wahai jiwa yang tenang,
kembalilah kepada Tuhanmudalam keadaan ridha dan diridhai. Masuklah ke barisan
hamba-hamba-Ku dan masuklah surga-Ku…
No comments