DS044-TUJUAN PENCIPTAAN MANUSIA DAN JIN
وَمَا
خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإِنسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُونِ
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka beribadah kepada-Ku. [QS adz-Dzâriyât(51):56]
Perlu diketahui, bahwa ibadah kepada Allah tidak hanya diwujudkan dalam bentuk shalat dan puasa saja. Akan tetapi, ibadah yang mencakup seluruh aktifitas yang disukai dan diridhai Allah yang berhubungan dengan diri manusia dan kehidupan di sekitarnya serta segala yang berkaitan dengan semua risalah yang dikehendaki Allah bagi kehidupan manusia. Inilah yang dinamakan ibadah kepada Allah Swt. Hal itu sesuai dengan tujuan penciptaan manusia dan jin.
Perlu diketahui, bahwa ibadah kepada Allah tidak hanya diwujudkan dalam bentuk shalat dan puasa saja. Akan tetapi, ibadah yang mencakup seluruh aktifitas yang disukai dan diridhai Allah yang berhubungan dengan diri manusia dan kehidupan di sekitarnya serta segala yang berkaitan dengan semua risalah yang dikehendaki Allah bagi kehidupan manusia. Inilah yang dinamakan ibadah kepada Allah Swt. Hal itu sesuai dengan tujuan penciptaan manusia dan jin.
فَاسْتَجَابَ
لَهُمْ رَبُّهُمْ أَنِّي لا أُضِيعُ عَمَلَ عَامِلٍ مِنْكُمْ مِنْ ذَكَرٍ أَوْ
أُنْثَى
Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan
berfirman): "Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang
beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan …." [QS
al-Imrân(3):195]
مَنْ
عَمِلَ صَالِحاً مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ
حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا
يَعْمَلُونَ
Barangsiapa mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun
perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya
kehidupan yang baik, dan akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala
yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. [QS an-Nahl(16):97]
Seluruh orang yang beriman, mengucapkan satu kalimat
syahadat:
أَشْهَدُ
أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ.
Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan
selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.
ISLAM AGAMA CINTA
Allah Yang Maha bijaksana
berfirman:
إِنَّ
رَبِّي رَحِيمٌ وَدُودٌ
sayekti Pangéranku iku
Mahaasih, Sutresna.
Sesungguhnya Tuhanku Maha
Penyayang lagi Maha Pengasih. (QS Hud:90)
Sesungguhnya cinta itu adalah unsur yang paling kuat
pengaruhnya di dalam pendidikan manusia yang salih lan akale nalar. Ia juga
merupakan sebaik-baik cara untuk mewujudkan kemajuan peradaban, sosial, ekonomi
dan politik. Diriwayatkan dari Nabi Sulaiman as bahwasanya dia berkata,
مَا
مِنْ شَيْئٍ أَحْلَى مِنَ الْمَحَبَّةِ
“Tidak ada sesuatu pun yang
lebih manis daripada cinta.”
Imam Muhammad Baqir ra menyifatkan Islam tidak lain
adalah cinta. Sebagaimana hal itu beliau berkata:
هَلِ
الدِّيْنُ إِلأَ الْحُبُّ
“Bukankah agama itu tidak lain
adalah cinta.”
Permusuhan itu bukan hanya menjadi penghalang yang
merintangi kemajuan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan. Bahkan, ia
adalah sebab kemandekan yang mencegah pemanfaatan segala potensi (kemampuan)
yang ada. Oleh karena itu, masyarakat yang ditimpa bencana yang berbahaya ini
(permusuhan atau kebencian), pasti akan mengalami kemunduran dan kejatuhan.
Atas dasar itu, maka sesungguhnya agama yang menganggap
dirinya dibangun atas dasar cinta, memandang bahwa permusuhan dan kebencian itu
sebagai pemibinasaan terhadap agama. Dan menurut sudut pandang Rasul, Muhammad
saw, “Sesungguhnya sejelek-jelek manusia itu adalah orang yang membenci orang
banyak, dan orang banyak pun membenci dirinya.”
Ada ungkapan yang sangat indah dari Amirul Mukminin Ali
bin Abi Thalib (karramallahu wajhahu) tatkala beliau mengangkat Malik al-Asytar
sebagai Gubernur Mesir:
أَشْعِرْ
قَلْبَكَ الرَّحْمَةَ لِلرَّعِيَّةِ وَالْمَحَبَّةَ لَهُمْ وَاللُّطْفَ بِهِمْ
وَلَا تَكُونَنَّ عَلَيْهِمْ سَبُعاً ضَارِياً تَغْتَنِمُ أَكْلَهُمْ فَإِنَّهُمْ
صِنْفَانِ إِمَّا أَخٌ لَكَ فِي الدِّينِ وَإِمَّا نَظِيرٌ لَكَ فِي الْخَلْقِ.
Wahai Malik, ciptakan dalam hati dan pikiran Anda rasa
baik hati dan sayang kepada rakyat Anda. Jangan bersikap terhadap mereka
seakan-akan Anda binatang buas yang kelaparan dan rakus, dan seolah-olah kalau
Anda melahap mereka maka Anda akan sukses.
Ingatlah wahai Malik, bahwa di antara rakyat Anda ada dua
golongan yang sama agama mereka dengan agama Anda; mereka ini saudara-saudara
Anda, sedangkan golongan yang agama mereka beda dengan agama Anda, maka mereka
itu manusia seperti Anda.” (Nahjul Balaghah, hal.426, surat 53)
فَبِمَا
رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ
لانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ
فِي الأمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ
الْمُتَوَكِّلِينَ (١٥٩)
Maka disebabkan rahmat dari
Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap
keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.
karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu, kemudian apabila kamu telah
membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bertawakal kepada-Nya. (QS al-Imran:159)
PENGERTIAN,
DASAR HUKUM DAN HIKMAH SERTA MANFAAT UKHUWAH ISLAMIYAH
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah, manusia adalah
makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Islam adalah
agama rahmatan lil ‘âlamîn sudah menjadi keharusan bagi setiap musliة
untuk menjaga hubungan dengan baik, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat,
maupun dengan negara. Dalam ajaran agama islam, semua manusia sama statusnya di
mata Allah, yang membedakan hanya dari tingkat ketakwaan seseorang. Islam
mendidik umatnya melarang besifat individual, tetapi selalu menyuruh umatnya
untuk selalu menjalin hubungan kepada sesamanya, yang dalam agama dikenal
dengan ukhuwah islamiyah. Ukhuwah Islamiyah tersebut seharusnya menjadi spirit
baru dalam kehidupan beragama, sehingga agama menjadikan sebuah suasana yang
menyejukkan, bukan yang menebar kebencian. Ukhuwah (persaudaraan) dengan orang
Islam tidak menjadi ukhuwah Islamiyah, ketika disertai dengan sikap saling
merugikan dan mendhalimi. Tetapi, ketika persaudaraan dengan orang lain
meskipun berbeda keyakinan, pada saat itu juga persaudaraan itu menjadi ukhuwah
Islamiyah.
1. Pengertian Ukhuwah Islamiyah
Kata ukhuwah berasal dari bahasa arab yang kata dasarnya
adalah akhun yang berarti saudara, sementara kata ukhuwah berarti persaudaraan.
Adapun secara istilah ukhuwah islamiyah adalah kekuatan iman dan spiritual yang
dikaruniakan Allaah kepada hamba-Nya yang beriman dan bertakwa yang menumbuhkan
perasaan kasih sayang, persaudaraan, kemuliaan, dan rasa saling percaya
terhadap saudara seakidah. Dengan berukhuwah akan timbul sikap saling
menolong,saling pengertian dan tidak menzhalimi harta maupun kehormatan orang
lain yang semua itu muncul karena Allah semata.
2. Dasar Hukum Ukhuwah
Islamiyah
إِنَّمَا
الْمًؤْمِنُوْنَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوْا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوْا اللهَ
لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
Sesungguhnya orang-orang Mukmin adalah bersaudara. Karena
itu, damaikanlah kedua saudara kalian,
dan bertakwalah kalian kepada Allah supaya kalian mendapatkan rahmat.
(QS al-Hujurat :10).
واَعْتصِمُواْ
بِحَبْلِ الله جَمِيْعًا وَلاَ تَفَـرَّقوُا وَاذْكـُرُو نِعْمَةَ الله عَلَيْكُمْ
إٍذْكُنْتُمْ أَعْـدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلـُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ
بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا
Dan berpegang teguhlah kamu sekalian dengan “tali Allah”
dan janganlah kamu sekalian berpecah belah, dan ingatlah nikmat Allah atas kamu
semua ketika kamu bermusuh-musuhan maka Dia (Allah) menjinakkan antara
hati-hati kamu maka kamu menjadi bersaudara. (QS. Ali Imran :103).
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي
الأمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ
وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ
خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلا (٥٩)
Hai orang-orang yang beriman,
taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian
jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada
Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada
Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya. (QS an-Nisâ`:59)
مَثَلُ
الْمُؤْ مِنِينَ فِى تَوَادَّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ
الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ
بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling
mencintai, saling mengasihi, dan saling menyayangi adalah bagaikan satu jasad,
jika salah satu anggotanya menderita sakit, maka seluruh jasad juga merasakan
(penderitaannya) sehingga tidak bisa tidur dan merasa demam. (HR. Bukhari dan
Muslim).
الْمُسْلِمُ
أَخُو لْمُسْلِمِ لَايَظْلِمُهُ وَلَا يُسْلِمُهُ وَمَنْ كَانَ فِى حَاجَةِ
أَخِيْهِ كَانَ اللهُ فِى حاجَتِهِ وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً فَرَّجَ
اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمنْ سَتَرَ مُسْلِمًا
سَتَرَهُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَة
Orang muslim adalah saudara
muslim lainnya, ia tidak akan menganiayanya dan tidak akan menyerahkannya
(kepada musuh). Barang siapa ada didalam keperluan saudarany amaka Allah ada
didalam keperluannya. Barangsiapa menghilangkan suatu kesukaran dari orang
muslim, maka Allaah akan menghilangkan satu kesukaran-kesukaran yang ada pada
hari kiamat. Dan barangsiapa yang menutupi (aib) seorang muslim, maka Allaah
akan menutupu (aibnya) pada hari kiamat. (HR. Bukhari dan Muslim).
3. Hikmah dan Manfaat Ukhuwah
Islamiyah
Ada beberapa hikmah yang harus kita ambil pelajaran untuk
menjalin ukhuwah islamiyah dalam kehidupan kita sehari-hari sehingga Allah SWT
senantiasa menurunkan berkah didunia ini antara lain :
a. Terciptanya solidaritas yang
kuat antar-sesama muslim
Dengan adanya saling tepa selira, merasakan kebahagiaan
ketika orang lain bahagia dan merasakan kesedihan ketika orang lain ditimpa
musibah, akan membuahkan sikap solidaritas yang kuat di antara sesama muslim.
Seorang muslim akan lebih peduli dan memberikan perhatian yang lebih kepada
saudaranya sesama muslim. Dari sikap inilah Islam dan kaum muslim akan makin
kuat dalam berbagai hal, termasuk secara ekonomi sehingga terhindar dari jurang
kemiskinan.
b. Terciptanya persatuan dan
kesatuan bangsa
Apabila seorang muslim mampu memberikan kasih sayang
terhadap muslim lainnya, dan kasih sayang itu diwujudkan dalam berbagai aspek
kehidupan, kita akan merasakan betapa nikmatnya kebersamaan sebagai umat Islam
dan bangsa yang kuat dan kukuh yang didasari sikap ikhlas karena mengharap
ridha Allah, di samping itu tidak mudah di adu domba yang berdampak pada
perpecahan.
c. Terciptanya kerukunan hidup
antar-sesama warga masyarakat.
Apabila seorang muslim mampu menghargai dan menghormai
orang lain dalam berbagai hal, termasuk menghormati dan menghargai adanya
perbedaan, baik dalam hal bahasa, budaya, maupun pemahaman agama yang penuh
dengan perbedaan mazhab (aliran) dan pendapat, di samping bisa menerima dan
legowo dengan perbedaan, tentu kita akan merasakan betapa nikmatnya hidup rukun
dalam sebuah perbedaan yang dibingkai atas dasar ukhuwah Islamiyah dengan
menganggap perbedaan sebagai rahmat atas kasih sayang Allah kepada semua
hamba-Nya.
Indahnya Kebersamaan
Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib (karramallâhu wajhah)
dalam suatu pidatonya berkata:
وَخَيْرُ
النَّاسِ فِيَّ حَالاً النَّمَطُ اْلأَوْسَطُ فَالْزَمُوهُ، وَالْزَمُوا
السَّوَادَ اْلأَعْظَمَ، فَإِنَّ يَدَ اللهِ مَعَ الْجَمَاعَةِ، وَإِيَّاكُمْ
وَالْفُرْقَةَ، فَإِنَّ الشَّاذَّ مِنَ النَّاسِ لِلشَّيْطَانِ، كَمَا أَنَّ
الشَّاذَّ مِنَ الْغَنَمِ لِلذِّئْبِ.
… Sebaik-baik orang adalah dia yang di jalan tengah.
Karena itu, bersamalah dengan dia, dan dengan kaum Muslim yang lain karena
tangan (perlindungan) Allah Swt ada pada (mereka) yang senantiasa menjaga
kebersamaan (persatuan). Hati-hatilah, jangan sampai kalian memisahkan diri,
karena orang yang terpisah dari kebersamaan (jamah), maka dia menjadi mangsa
setan, persis seperti domba yang terpisah dari kawanannya, maka ia akan menjadi
mangsa serigala. (Nahjul Balâghah, hal.184, khotbah 127)
قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ (صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ): يَدُ اللهِ عَلَى الْجَمَاعَةِ،
وَالشَّيْطَانُ مَعَ مَنْ خَالَفَ الْجَمَاعَةَ يَرْكَضُ.
Rasulullah saw bersabda: “Tangan (Perlindungan) Allah Swt
ada pada (mereka) yang senantiasa menjaga kebersamaan (persatuan dalam
kebaikan); sedangkan setan bersama orang yang memisahkan diri dari kebersamaan
(jamaah).” (Kanzul ‘Ummâl, hal.206)
قَالَ رَسُوْلُ
اللهِ (صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ): أَيُّهَا النَّاسُ! عَلَيْكُمْ
بِالْجَمَاعَةِ، وَإِيَّاكُمْ وَالْفُرْقَةِ.
Rasulullah saw bersabda: “Wahai manusia! Hendaklah kalian
senantiasa dalam kebersamaan (jamaah), dan hati-hatilah kalian jika memisahkan
diri.” (Kanzul ‘Ummâl, hal.206)
LALU DITUTUP DENGAN DOA PERBAIKKAN UNTUK DIRI DAN PUTRA PUTRI SERTA KERABAT
Doa ini baik untuk tujuan perbaikan diri sendiri, putra-putri, ketururnan, dan kerabat keluarga dekat, dibaca setiap habis shalat fardhu. Afdhalnya dibaca dalam qunut witir saat shalat malam:
رَبِّ أَصْلِحْ لِي نَفْسِي فَإِنَّهَا أَهَمُّ اْلأنْفُسِ إِلَيَّ، رَبِّ أَصْلِحْ لِي ذُرِّيَتِيْ فَإِنَّهُمْ يَدِي وَعَضُدِي، رَبِّ أَصْلِحْ لِي أَهْلَ بَيْتِي فَإِنَّهُمْ لَحْمِي وَدَمِي، رَبِّ أَصْلِحْ لِي جَمَاعَةَ إِخْوَتِيْ وأَخَوَاتِي وَمَحَبَّتِي فَإِنَّ صَلاَحَهُمْ صَلاَحِيْ.
Tuhanku, perbaikilah diriku, karena diriku harus lebih baik. Tuhanku perbaikilah anak keturunanku,
karena mereka adalah tanganku dan kekuasaanku. Tuhanku perbaikilah keluargaku, karena mereka adalah darah dagingku. Tuhanku perbaikilah seluruh kerabat dekatku dan kecintaanku, karena perbaikan mereka berarti perbaikanku juga. (Khuzânatul Asrâr fil Khutum wal Adzkâr, Sayyid Muhammad al-Miqdam, jilid 1, hal.169)
No comments