DS055-BOLEHKAH MENINGGALKAN SHALAT JUM'AT KARENA TAKUT CORONA?
"Hal itu dibolehkan bahkan diwajibkan dalam kondisi
tersebut
Dengan dalil-dalil sebagai berikut:
Dalil-dalil Qurani (Al Quran):
o Janganlah
kamu menjatuhkan dirimu sendiri dalam kebinasaan (Al-Baqarah 195) dan
o Janganlah
kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha
penyayang kepadamu (Al-Nisa 29).
o Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. (Al-Baqarah 185)
o Dia
telah memilih kamu dan Dia sekal-kali tidak menjadikan untuk kamu
dalam agama suatu kesempitan (Al-Hajj 78)
Dalil-dalil Riwa-I (Sunnah) :
o Berikut
ini, diriwayatkan hadis beserta syarahnya. Karena hujan lebat kaum muslimin
disarankan untuk salat di rumah masing-masing. Ada
sahabat yang tidak setuju Kata Ibnu Abbas: Aku tidak suka
mereka berjalan di atas lumpur. Kalau takut berjalan di atas lumpur saja sudah
mengugurkan salat berjamaah, apalagi karena virus corona yang membahayakan:
قالَ: ابنُ عبَّاسٍ لِمُؤَذِّنِهِ في يَومٍ مَطِيرٍ:
إذا قُلْتَ أشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا رَسولُ اللَّهِ، فلا تَقُلْ حَيَّ علَى
الصَّلاةِ، قُلْ: صَلُّوا في بُيُوتِكُمْ، فَكَأنَّ النَّاسَ اسْتَنْكَرُوا، قالَ:
فَعَلَهُ مَن هو خَيْرٌ مِنِّي، إنَّ الجُمْعَةَ عَزْمَةٌ وإنِّي كَرِهْتُ أنْ
أُحْرِجَكُمْ فَتَمْشُونَ في الطِّينِ والدَّحَضِ.
الراوي : عبدالله بن عباس | المحدث : البخاري |
المصدر : صحيح البخاري
الصفحة أو الرقم: 901 | خلاصة حكم المحدث : [صحيح]
الصَّلاةُ عمادُ الدِّينِ، ولا يسَعُ المسلمَ تركُها
في حضَرٍ ولا سفرٍ ولا سِلمٍ ولا حربٍ، ولكنَّ
الشرعَ يُراعي أحوالَ الناسِ في الاضْطرارِ
والشِّدَّةِ والخوفِ والأمنِ، ومن ذلِك ذلكَ أنه أباحَ للناسِ الصلاةَ في البيوتِ
في اليومِ المطيرِ، وفي هذا الحديثِ أنَّ ابنَ عباسٍ قالَ لمؤَذِّنِهِ في يومٍ
مَطِيرٍ، أيْ: في يومٍ شديدِ المطرِ: إذا قُلْتُ، أي: إذا انتهيتَ في أذانِكَ إلى:
"أشهدُ أنَّ محمدًا رسولُ اللهِ، فلا تقُلْ: حيَّ على الصَّلاةِ، قلْ: صلُّوا
في بُيوتِكُمْ". أي: أَبْدِلْ قولَ (حيَّ على الصلاةِ) وقُل مكانَها: (صلُّوا
في بُيوتِكُمْ)؛ حتى يسمعَ الناسُ هذهِ الرُّخصةَ فلا يخرُجوا، "فكأَنَّ
الناسَ استنكروا، أي: عَجِبوا وعابوا عليه فِعْلَه، فقال ابنُ عبَّاسٍ رضِي اللهُ
عنه: فَعَلَهُ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مِنِّي" يَقصِد: النبيُّ صلَّى الله عليه
وسلَّم، ثم أوضحَ ابنُ عباس الأسبابَ فقال: "إِنَّ الجُمُعَةَ عَزْمةٌ، أي:
واجبةٌ على كلِّ مَن سَمِع النِّداءَ، وإنِّي كَرِهْتُ أَنْ أُحْرِجَكُمْ، أي:
أَشقَّ عليكم وأجعلَكم في ضِيقٍ وهناك من الرُّخصةِ والسَّعة التي تيسَّر عليكم،
فَتمْشونَ في الطِّينِ والدَّحْضِ"، أي: ستمْشُون في الطِّينِ الذي يؤدِّي
إلى الانزِلاقِ والوقوعِ؛ لذلك أمَرْتُه أن يقولَ: صلُّوا في بُيوتِكُم، لِيعلَموا
أن المطرَ من الأعذارِ التي تُصيِّرُ العزيمةَ رخصةً.
وفي الحديثِ: جانبٌ مِنَ التَّخفيفِ والتَّيسيرِ على
النَّاسِ في مثلِ هذهِ الأحوالِ.
https://dorar.net/hadith/sharh/23112
Ibnu
Abbas berkata pada muazzinnya pada hari hujan: Jika kamu mengucapkan Asyhadu
anna Muhammad Rasulullah, janganlah kamu katakan “hayya
‘alash Shalaat tapi ucapkanlah Shallu fi buyuutikum
(Salatlah di rumah kamu).
Orang-orang menolaknya. Kata Ibn Abbas: orang yang lebih baik
dariku (yakni Nabi saw) telah melakukannya.
Memang Jumat itu kewajiban, tetapi aku tidak suka mengeluarkan
kalian dari rumah dan berjalan di atas lumpur dan tergelincir.
(Periwayat adalah al-Bukhari dalam Shahihnya halaman atau nomor 901.
Kesimpulan:Hadis Shahih.
Salat
itu tiang agama, tidak boleh muslim meninggalkannya dalam keadaan di tempat,
atau perjalanan, atau dalam keadaan damai ataupun perang (Perhatian: Jangan
berhenti atau dikutip sampai di sini. Lanjut!). tetapi syariat menjaga keadaan
manusia dalam situasi darurat, berbahaya atau menakutkan atau mengancam
keselamatan. Di antaranya syariat membolehkan orang salat di rumah pada hari
hujan. (Jika kamu sudah mengucapkan dalam azan kamu: Asyhadu anna Muhammadan
Rasulullah janganlah kamu ucapkan Hayya ‘alash Shalat, tapi gantilah ucapan
kamu dengan Shalluu fi buyuutikum). Sehingga
legalah orang karena rukhsah ini dan tidak
keluar rumah.
(Orang -orang menolaknya) artinya mereka heran dan menyalahkan
perbuatan Ibn Abbas.. Kata ibnu Abbas: Ini pernah dilakukan oleh
orang yang lebih baik dariku. Maksudnya, Rasulullah saw.) Kemuadian Ibnu Abbas
menjelaskan sebab-sebabnya.
Ia berkata: Memang Jumat itu kewajiban. Wajib bagi semua yang
mendengar azan. Aku cuma tidak suka mengeluarkan kalian dari rumah , yakni, aku
tidak suka menyulitkan kalian dan merepotkan kalian. Ini termasuk rukhsah
(keringanan) dan kemudahan untuk memudahkan kalian, supaya tidak
berjalan di lumpur dan tergelincir. Yakni: kalian berjalan di atas
lumpur yang menyebabkan kalian tergelincir atau jatuh. Karena itu
aku perintahkan dia untuk mengucapkan: Shalluu fi buyuutikum,
Salatlah di rumah-rumah kalian. Supaya orang-orang tahu bahwa hujan termasuk
uzur syarak dan mengubah ‘AZIMAH menjadi RUKSHAH.
Dan di dalam hadis: Termasuk meringankan dan memudahkan bagi
manusia dalam hal ini.
No comments