DS058- SASTRO DAN NEW NORMAL


Pandemic Corona ata COVID19 telah merubah hampir seluruh kebiasaan masyarakat. Baik pola hidup, pola pergaulan, ekonomi bahkan sempat menyinggung kisi-kisi keberagamaan mereka.

Dari segi pola hidup, masyarakat tergerak untuk melakukan pola kebersihan yang cenderung ketat dan tidak ditawar lagi.

Termasuk Sastro yang sekarang lebih sering cuci tangan sebelum makan atau setelah memegang sesuatu yang menjadi bagian fasilitas publik. Lebih dari itu sepertinya covid19 baginya seperti pembuktian bagi sabda (entah dari Nabi atau bukan) yang mengatakan bahwa 'kebersihan sebagian dari iman'  terbukti benar adanya. Persis kelompok bumi datar yang merasa mendapat restu langit atas dakwah pemakaian cadar penutup muka (selain mata) bagi wanita dengan mengatakan bahwa covid19 adalah bukti bahwa cadar itu wajib (tasyri'i maupun takwini) hingga Allah memberikan contoh dengan fenomena pemakaian masker.

Dari segi pola pergaulan dan sosialisasi, mereka menerapkan social distancing maupun physical distancing. Semua dilakukan agar masyarakat terhindar dan menahan laju penyebaran virus maut nan misterius ini.

Lambat laun dan tanpa disadari sesuatu yang baru itu menjadi terbiasa dilakukan. Mencuci tangan dan memakai masker sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari mobilitas manusia di segala bidang. Kebiasaan sulit secara bertahap berubah menjadi mudah bahkan dibutuhkan. Keterpaksaan menjadi sukarela dan ketidaknyamanan kini dipandang sebagai kemestian logis.

Pertanyaan mendasar, apakah benar bahwa sekarang masyarakat memasuki era new normal alias kenormalan baru yang penyebutannya adalah usaha memperhalus bahwa sekarang kita harus merubah pola hidup yang lain dari biasanya?

Mana yang sejatinya  normal? 

Apakah kebiasaan pra covid19 kita sehingga sekarang muncul istilah new normal yang sebenarnya kata lain dari tidak normal? Ataukah selama ini kita yang tidak normal hingga covid 19 mengajarkan kepada kita arti dari kata normal yang terpaksa disebut New Normal?

 


No comments

Powered by Blogger.